Minnasan konbanha, ogenki desu ka? Setelah kurang lebih satu setengah bulan mengikuti training di hiroshima sekarang aku sudah pindah ke tokyo gaes. Kurang lebih hingga hari ini aku sudah berada di tokyo seminggu yang tentunya kehidupan di setoda hiroshima dan kini di adachi tokyo sangat berbeda. Jika sebelumnya di setoda pemandangan alam pantai, pegunungan, laut dan tentunya kebun jeruk kini telah berganti menjadi hiruk pikuk kehidupan ibu kota gedung - gedung yang tinggi, lalu lintas yang padat. Walaupun adachi juga masih tokyo tetapi di pinggiran tapi setidaknya disini lebih praktis masalah belanja, transportasi, dan lain lain. Intinya aku sudah siap untuk menjalani kehidupan rock n roll di jepang.
Kali ini aku akan menulis mengenai perjalan ku di setoda sebelumnya dengan mengunjungi art museum yaitu di Hirayama Ikuo Bijutsukan 平山郁夫美術館
Hirayama ikuo museum ini berada di pulau Ikuchi kota setoda di prefektur hiroshima yang bisa di tempuh kurang lebih 35 menit menggunakan kapal ferry dari pelabuhan onomichi dan 25 menit dari pelabuhan mihara. Biaya masuk ke museumnya sendiri untuk tiket umum ¥1.100 dan lebih murah untuk tiket pelajar dan anak - anak. Kebetulan karena waktu kemarin memiliki kesempatan untuk tinggal di sana dan mendapatkan tiket gratis dari balai kota saat mendaftarkan alamat sebagai warga setoda walau sementara tinggalnya. Kebetulan aku berkunjung di hari kerja museum tidak begitu padat dan beruntungnya juga itu bertepatan dengan adanya exibitions 25 tahun anniversary dimana ada exhibitions khusus bertema “blue bridge” dengan konsep afganistan future book.
Hirayama ikuo art museum memiliki koleksi lukisan - lukisan hasil karya hirayama ikou san dari beliau sd hingga dewasa dan juga beberapa koleksi foto-foto beliau saat beliau melakukan perjalanan ke luar negri. Sebagai seorang yang awam mengenai perihal lukis melukis dan hanya sebagai penikmat karya - karya dan sebagai seorang art museum addict aku merasa sangat menikmati suasana di dalam museum. Penataan ruangan yang begitu estetik dengan sorotan lampu - lampu yang pas serta penataan hasil karya yang juga tepat dan rapi menambah nilai kenyamanan saat berada di dalam museum juga di lengkapi dengan kafe yang bisa di gunakan untuk beristirahat dengan menu - menu yang tentunya khas meibutsu dari setoda yaitu mikan dan remon alias jeruk dan lemon.
Untuk kalian yang sekarang sedang tinggal di jepang dan ingin mencoba main ke tempat - tempat yang tenang yang bosan dengan hiruk pikuk ibu kota aku menyarankan kalian untuk mampir ke setoda dan menikmati tempat wisata lainnya disana. Ja itsumo ganbarou ne ^^
Komentar
Posting Komentar