Proud
of myhijab
******
Bingung mau mulai dari mana. Gue disini pengen nulis
tentang apa yang gue rasa dan yang gu pikir. Beberapa hari yang lalu gue dapat mandat
dari boss gue buat nganter tamu jepang untuk ke prambanan. Piknik colongan di
sela kegiatan kantor . gue hari itu jalan berempat plus satu driver. Awalnya sih
kita ke mirota batik dan lanjut ke prambanan. Muter – muter keliling prambanan
dari sudut kesudut hingga kaki gue raanya pegel banget. Anyway bukan itu si
yang pengen gue bahas disini. Di tengah – tegah piknik kita kala itu mereka
melihat gue dengan memakai hijab mungkin serasa aneh. Dan mereka bertanya pada
gue “ スカーフを被って暑くないの
? “ jika di artikan dalam bahasa Indonesia
kurang lebih “ kamu nggak panas pakai jilbab ?
Pertanyaan ini buat gue udah nggak asing, setiapkali
gue nganter tamu orang jepang yang memang mungkin buat mereka serasa aneh. Di tengah dunia
trend fashionable yang sedang berkembang dari ujung rambut hingga ujung kaki. Meski
kita tahu lah hijab fashion sekarang juga sudah ngtren juga di kalangan
internasional. Mungkin mereka merasa ni nui kok lebih milih nutup badannya
sebegitunya di tambah lagi dengan issue – issue ISIS dimana islam lebih
terkenal suka perang saling bunuh dan anarkis. Dengan lantang gue jawab
pertanyaan mereka “ gue orang islam, dimana seorang wanita didalam agama islam
wajib memakai hijab, dan gue merasa nyaman – nyaman aja tanpa ada rasa panas
sekalipun “. Karna mereka belum terbiasa melihat itu semua kali ya atau
entahlah. Di jepang juga mayoritas bukan muslim meski sekarang juga banyak
orang islam yang datang ke jepang. Dan gue sempet bangga mereka bilang muslim
dari Indonesia itu nggak seperah seperti apa yang kini beredar di beritakan di
media social dan menilai bahwa islam di Indonesia semakin kuat serta saling
toleransi. Yey sekali lagi gue bangga jadi orang Indonesia.
Gue merasa bersyukur Allah masih memperingatkan gue
di tengah kegundahan hidup yang gue alami. Gue pernah jadi anak yang bisa
dibilang alay jilbab masih buka tutup mirip korden wartek. Insya allah sekarang
gue mantep untuk berhijab. Dulu gue emang orang yang nyantai aja soal agama
yang penting gue sholat , nggak makan dan minum yang di larang. Memang kadang pasang
surutnya iman itu ada. Gue dulu juga orang yang gampang setimenan jikalau apa
yang gue inginkan tak sejalan dengan rencana Allah. Dan gue sadar gue sangat
salah besar. Sempet gue depresi banget hingga gue berpendapat bahwa gue
sepertinya tak layak untuk bahagia di dunia ini. Gue terlalu sibuk meratapi
semua kekecewaan – kekecewaan di hidup gue hingga gue lupa bersyukur astaufirullah.
Tibalah saat itu gue melihat share sharean temen gue
di line tentang tausyiah seorang ustad di youtube dan gue langsung nangis tersadar
. gue bukan sok sok an mau ikutan tren hijrah namun gue Cuma pengen jadi lebih
baik. dan gue sadar bahwa kunci kebahagiaan kita itu hanya berharap sama allah
bukan yang lainnya. Allah lah yang punya segalanya dan gue sebagai manusia
hanya bisa berharap dan meminta. Gue Cuma berharap dengan hijab gue sekarang
gue bisa jadi manusia yang lebih baik lagi, lebih instropeksi diri lagi. Setiap
orang menurut gue pasti punya masalalu entah baik maupun buruk tapi bersyukurlah
bilamana Allah masih menegurmu.
Komentar
Posting Komentar